Pages

Rabu, 02 April 2014

REMAJA


Kata remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau menjadi dewasa. Menurut Jean Piaget, secara psikologi masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingat orang-orang yang lebih tua melainkan berasa dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Sedangkan menurut WHO (1974) remaja adalah suatu masa dimana:
  1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya saat ia mencapai kematangan seksual.
  2. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
  3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi ynag penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
     Lalu bagaimana pengertian istilah remaja di Indonesia? Dra. Singgih Gunarsa dan suami (1981) mengatakan bahwa batas usia masa remaja Indonesia adalah 12-23 tahun dengan rincian usia 12/13 sampai 17/18 disebut remaja awal dan usia 17/18-21/22 disebut remaja akhir. Namun definisi remaja ini dibatasi khusus untuk yang belum menikah. Menilik lebih dala, dalam parohan akhir periode pubertas atau parihan awal masa remaja awal, terdapat gejala-gejala yang disebut gejala-gejala negative phase. Hurlock menguraikan gejala-gejala negative phase tersebut sebagai berikut:
  1. Keinginan untuk menyendiri.
  2. Berkurang kemauan untuk bekerja.
  3. Kurang koordinasi fungsi-fungsi tubuh.
  4. Kejemuan.
  5. Kegelisahan.
  6. Pertentangan sosial.
  7. Penantangan terhadap kewibawaan orang dewasa.
  8. Kepekaan perasaan.
  9. Kurang percaya diri.
  10. Mulai timbul minat pada lawan seks.
  11. Kepekaan perasaan-susila.
  12. Kesukaan berkhayal.

A.     CIRI-CIRI REMAJA AWAL

1. Ketakstabilan keadaan perasaan dan emosi
GranvilleStanley Hall menyebut masa remaja sebagai perasaan yang sangat peka, dalam arti remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaandan emosinya (storm and stress). Tidak heran jika kita jumpai seorang remaja sangat bergairah dalam bekerja lalu tiba-tiba menjadi rasa sedih yang meledak-ledak, sahabat menjadi cinta, dll.


2. Hal sikap dan moral, terutama menonjol menjelang akhir remaja awal (15-17 tahun)
    Organ-organ seks yang telah matang menyebabkan remaja mendekati lawan seksnya, sehingga ada keberanian untuk menunjukkan sex appeal dan melakukan tindakan-tindakan yang menyerempet bahaya yang dinilai masyarakat kurang sopan. Dan keadaan inilah kemudian sering timbul masalah dengan orang tua / orang dewasa lainnya.

3. Hal kecerdasan / kemampuan mental
    Menurut Alfred Binet, pada usia 12 tahun kemampuan remaja untuk emngerti informasi abstrak, baru sempurna. Kemudian pada usia 14 tahun remaja sudah mengambil kesimpulan dan informasi abstrak secara sempurna. Akibatnya si remaja pada usia awal ini suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal apalagi jika tidak disertai alasan yang rasional.

4. Hal status remaja awal sulit ditentukan
    Si remaja awal mendapat sumber kebingungan karena di lain waktu orang dewasa enggan memberinya tanggung jawab karena ia dianggap masih kekanak-kanakan. Namum, di lain kesempatan si remaja awal sering mendapat teguran sebagai orang yang sudah besar jika sedang melakukan hal yang kekanak-kanakan.

5. Walhasil, remaja awal banyak mengalami masalah
    Antara lain ciri-ciri tersebut di atas, menjadikan remaja awal sebagai individu yang banyak masalah di hadapannya. Sebab-sebab lain adalah karena kemampuaaaan berfikir remaja awal yang dikuasai oleh emosionalitasnya, berkurangnya bantuan dari orang dewasa dalam memcahkan masalahnya (bukan karena orang dewaa tidak mau membantu, tetapi remaja awal sendiri yang menolak lantaran dengan dia merasa lebih mampu dan menganggap orang dewasa terlalu tua untuk memahami perasaan, emosi, sikap, kemampuan pikir dan status mereka).

6. Masa remaja awal adalah masa yang kritis
    Dikatakan krits karena remaja awal dihadapkan pada soal apakah ia dapat menghadapi da memecahkan masalahnya atau tidak.

B. CIRI-CIRI REMAJA AKHIR

1. Stabilitas timbul dan meningkat
    Dalam hal ini, orang tua yang lebih demokratus lebih menunjang cepatnya proses menjadi stabil. Hal ini dikarenakan remaja akan lebih berkesempatan banyak mengurusi keperluan-keperluannya sendiri, membuat rencana, membuat alternatif, mengambil keputusan sendiri serta bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusannya.

2. Citra diri sikap pandangan yang lebih realistis
    Remaja mulai menilai diirnya sebagaimana adanya, menghargai miliknya, keluarganya, orang-orang lain seperti keadaan sesungguhnya. Dari sini kemudian akan timbul keadaan sesungguhnya. Disini kemudian akan timbul perasaan puas & menjauhkan mereka dari rasa      kecewa.
3. Menghadapi masalahnya secara lebih matang
    Remaja memecahkan masalah dengan usaha sendiri secara lebih matang dan realistis, baik dengan biskusi-diskusi ataupun sekedar bertanya-tanya kepada teman sebaya dan orang dewasa. Langkah-langkah pemecahan masalah itu mengarahkan remaja akhir pada tingkah laku yang lebih well adjusted, lebih dapat menyesuaikan diri dalam banyak situasi perasaan-perasaan sendiri.
4. Perasaan lebih tenang
    Oleh karena mereka lebih realistis entah dalam sikap, minat, cita-cita, maka mengakibatkan mereka tidak terlalu kecewa atas kegagalan-kegagalan kecil yang dijumpai. Dan remaja akan lebih kuat jika mereka mendapat respek dari orang dewasa di sekelilingnya.

        Ciri-ciri remaja awal dan akhir di atas merupakan ciri-ciri remaja awal dan akhir pada umumnya. Penyimpangan-penyimpangan dari hal-hal yang umum ini sangat mungkin terjadi sebagai akibat dari berbagai ragam pengaruh, misalnya pengaruh situasi dan kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat serta lingkungan kelompok teman-teman sepergaulan mereka.


Pengertian Remaja Menurut Para Ahli
Pengertian RemajaRemaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Pengertian Remaja
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.  Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:  192)
Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Ciri-ciri Masa Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

1). Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.

2). Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

3). Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.

4).Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

5).Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Tahapan Perkembangan Remaja

http://manjilala.info/wp-content/uploads/2012/06/kata-mutiara-remaja-300x196.jpg

Remaja awal (11-13 tahun)

Perkembangan fisik

Beberapa perkembangan fisik yang terjadi pada periode ini adalah pertumbuhan rambut pada beberapa area tubuh, meningkatnya produksi dan pengeluaran keringat serta minyak pada rambut dan kulit, kejadian ini biasa juga disebut dengan istilah tanda-tanda pubertas pada seseorang.
Pada remaja perempuan, payudara mulai mengalami pembesaran serta mulai mengalami menstruasi, sedangkan pada remaja laki-laki, alat kelamin mulai mengalami pertumbuhan, mimpi basah serta perubahan suara. Periode ini juga merupakan periode dimana berat badan dan tinggi badan mengalami perkembangan yang luar biasa.

Perkembangan Kognitif

Pada tahapan ini, kemampuan berfikir mulai tumbuh dan pada umumnya sudah mulai berfikir tentang masa depan meskipun dalam taraf terbatas dan aspek moral selalu menjadi perhatian.

Perkembangan Sosial-Emosional

Remaja pada tahapan ini mulai berusaha menunjukkan identitas dirinya,  muncul perasaan canggung  saat bertemu dengan seseorang, konflik dengan orang tua meningkat, pengaruh teman sebaya sangat besar, memiliki perasaan bebas dan tidak mau diatur, memiliki kecenderungan berperilaku kekanak-kanakan khususnya jika mereka mengalami stress, sifat moodi meningkat, ketertarikan kepada lawan jenis juga meningkat.

Remaja pertengahan (14-18 tahun)

 

Perkembangan fisik

Pertumbuhan pubertas pada tahapan ini sudah sempurna, disisi lain pertumbuhan fisik pada perempuan mulai melambat akan tetapi pada remaja laki-laki terus berlanjut.

Perkembangan Kognitif

Kemampuan berfikir terus meningkat, sudah mulai mampu menetapkan sebuah tujuan, tertarik pada hal-hal yang lebih rasional dan mulai berfikir tentang makna sebuah kehidupan


Perkembangan Sosial-Emosional

Pada periode ini, remaja mulai melibatkan diri secara intens dalam sebuah kegiatan yang ia senangi, mengalami perubahan dari harapan yang tinggi tetapi dengan konsep diri yang kurang. Body Image terus berlanjut, kecenderungan untuk jauh dari orang tua semakin meningkat dan semakin ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya juga masih sangat kuat, issu popularitas bisa mejadi sangat penting dalam periode ini, perasaan cinta dan gairah pada lawan jenis semakin meningkat.

Remaja akhir (19-24 tahun)

Perkembangan fisik

Pertumbuhan fisik pada remaja putri biasanya sudah mencapai pada puncaknya atau sudah sempurna, sedangkan pada remaja putra, masih terus berlanjut khususnya pada peningkatan berat, tinggi, massa otot dan rambut pada tubuh.

Perkembangan Kognitif

Mereka sudah mulai memiliki kemampuan untuk memikirkan sebuah ide mulai dari awal sampai akhir, kemampuan untuk menunda kepuasan atau kegembiraan, mulai peduli pada masa depan dan berpikir rasional.

Perkembangan Sosial-Emosional

Identitas diri semakin kuat, termasuk identitas seksual, stabilitas emosi dan kepedulian terhadap orang lain semakin meningkat, semakin mandiri, hubungan antar teman sebaya tetap menjadi issu yang penting dan hubungan dengan lawan jenis semakin serius.

LAPORAN KUNJUNGAN EDUKASI KE MUSEUM GEOLOGI BANDUNG



BAB I
PENDAHULUAN

  A.     Latar Belakang
            Dengan di buatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, gedung dan benda-benda bersejarah peninggalan nenek moyang yang sangat berharga sebagai sarana wisata berkonsep pendidikan.Sehingga sebagai warga Indonesia harus mampu menjaga dan melestarikan kekayaan yang ada di Indonesia.Sebagai salah satu contoh tempat wisata di Bandung Jawa Barat yaitu Museum Geologi.Kali ini penulis akan menerangkan mengenai tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah seperti fosil-fosil, batuan, mineral, dan sebagainya berdasarkan kunjungan edukatif ke Museum Geologi Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2013. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang Museum Geologi, Benda-benda yang ada pada Museum Geologi seperti Fosil-fosil (Manusia, hewan, tumbuhan), Batuan dan Mineral, Tektonisme dan vulkanisme.
   B.      Tujuan
            Untuk mengetahui dan melihat benda-benda temuan prasejarah. Untuk menambah pengetahuan mengenai benda bersejarah dan mengajak masyarakat untuk melestarikan dan mengenal benda-benda bersejarah yang ada di Meseum Geologi Bandung.
   C.      Rumusan Masalah
            Dalam penulisan laporan ini, penulis merumuskan masalah yang membutuhkan pemikiran lebih lanjut, masalah yang dimaksud adalah :
·         Bagaimana sejarah dan proses perkembangan Museum Geologi
·         Penulis ingin mengetahui peran Museum Geologi dalam Pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN

   A.     Batuan
Batuan adalah suatu massa mineral yang dapat terdiri atas satu jenis mineral atau lebih.
Penggolongan batuan:
1. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari hasil pembekuan magma. Magma adalah massa batuan dalam keadaan cair, bersuhu sangat tinggi (1000o-2000oC).
a. Batuan beku dalam (intrusive rocks)
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di dalam bumi. Batuan beku dalam ada berberapa macam bentuk, yaitu batolit, lakolit, diatrema, gang, dan urat..
b. Batuan beku luar (extrusive rocks
Batuan beku luar/ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di permukaan/luar bumi. Magma yang mengalir ke permukaan bumi melalui lubang kawah gunungapi disebut lava. Magma yang keluar permukaan bumi masih mempunyai suhu yang tinggi yaitu 800o hingga 1200o
Selain lava yang terbentuk secara efusif (mengalir) ada batuan beku luar yang terbentuk secara eksplosif (letusan) yang menghasilkan batuan piroklastik yang berukuran sangat halus berupa abu volkanik sampai dengan ukuran yang kasar, yaitu lapili (ukuran kedelai) hingga bomb yang mencapai diameter sampai beberapa puluh cm. Batuapung merupakan salah satu batuan piroklastik yang sangat terkenal, berkomposisi gelas volkanik yang berkomposisi SiO2 amorf. Batuan beku luar mempunyai ukuran kristal yang kecil hingga amorf karena proses pembekuan magma berlangsung sangat cepat. Obsidian merupakan salah satu contoh batuan ekstrusif yang proses pembekuannya sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal (amorf).
2. Batuan sedimen
Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan, erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, sediment maupun batuan metamorf. Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses-proses ini dinamakan batuan sdimen klastik.
3. Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang merupakan hasil ubahan dari batuan yang sudah ada karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup lama. Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan sediment maupun batuan metamorf sendiri.
Batuan metamorf yang sangat terkenal antara lain : marmer (merupakan ubahan dari batugamping), batusabak (merupakan hasil ubahan dari batulempung) dan kwarsit (merupakan ubahan dari kwarsa).
B.      Mineral
Mineral adalah benda alam yang bersifat homogen dan mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Sifat fisik mineral antara lain : warna, cerat, kilap, kekerasan, belahan, pecahan, berat jenis, struktur dan sifat optik. Sifat kimia mineral antara lain kandungan unsur atau senyawa kimia.
Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi :
  1. Mineral utama
  2. Mineral tambahan
  3. Mineral penyerta
           Mineral utama sebagai penyusun utama batuan antara lain : kuarsa (SiO2), felspar (ortoklas KalSiO2 dan plagioklas (Na,Ca) AlSi3O8)  , mika (muskovit KAl2(OH)2(AlSi3O10) dan biotit K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10) ), amfibol (Ca2 (MgFeAl)3 (OH)2 (SiAl14O11)2, piroksen (Ca (MgFe)(SiO3)2 ((AlFe)2O3), olivin (FeMg)2SiO4), kalsit (CaCO3), grafit (C).
Mineral tambahan merupakan mineral yang berfungsi sebagai tambahan, berasal dari hasil pelapukan atau metamorfose, antara lain klorit (Mg5(AlFe)(OH)8(AlSi4O10) yang berasal dari metamorfose mineral biotit, amfibol, dan piroksen.
Mineral penyerta berfungsi sebagai penyerta di dalam batuan, terdapat dalam jumlah sangat sedikit di dalam batuan, antara lain magnetit (Fe3O4),  hematit (Fe2O3).
   C.      Fosil
Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang sudah membatu. Fosil juga bisa berwujud bekas benda yang menempel pada batu, sementara benda aslinya sudah mengalami pelapukan atau penghancuran.
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosil manusia purba yaitu :
1)    Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
2)    Phytecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
3)    Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
   D.     Logam
Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.
   E.     Tektonisme dan Vulkanisme
Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme , vulkanisme, dan seisme (gempa).
1. Hasil dari proses tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical.Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
Epirogeneseadalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai berikut :
1. Epirogenese
positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan.
2. Epirogenese
            negative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.
Orogenese adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara cepat seperti meliputi wilayah yang sempit.Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.
      Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin.
   F.       Maket eksplorasi barang tambang (emas dan minyak bumi)
Emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton.
Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket.Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi.



BAB III
PENUTUP


   A.     Kesimpulan
Dari data pengamatan yang penulis lakukan dapat disimpulkan bagaimana sejarah maupun ruang lingkup Museum Geologi Bandung Jawa Barat.kesimpulan penulis adalah:
1. Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, serta sekitar 60.000 koleksi fosil
2. Museum Geologi di buka setiap hari,kecuali hari jum’at dan libur nasional
3. Museum Geologi di dirikan pada tahun 1928 yang kemudian diresmikan pada 16 mei 1929.
4. Museum Geologi sebagai tampat objek wisata dan sebagai tempat pendidikan.

   B.      Saran
Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa kita.khsusnya pada unsur sejarah yang terdapat di Museum Geologi Bandung dan janganlah kita merusak keindahan alam sekitar kita.penulis berharap pembaca memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun, penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna.